STRUKTUR ORGANISASI DATA
DEFINISI PENYIMPANAN DATA
penyimpanan data ( data store )
adalah suatu penampungan. Data store digambarkan dengan garis sejajar
Organisasi Berkas (File)
• Sekuensial
• Record disimpan dalam file secara beruntun berdasarkan kedatangannya
• Record yang masuk pertama akan memiliki indeks atau alamat yang lebih kecil daripada record yang masuk kemudian
• Langsung
• Sekunsial Berindeks atau bisa juga disebutkan
Organisasi File Sequential merupakan suatu cara penyimpanan dan pembacaan data yang dilakukan secara berurutan. Data yang ada akan disimpan sesuai dengan urutan masuknya. Data pertama dengan nomor berapapun, akan disimpan ditempat pertama, demikian dengan data berikutnya yang juga akan disimpan ditempat berikutnya.
Begitu pula dalam melakukan pembacaan data, dilakukan secara berurutan, maksudnya pembacaan akan dimulai dari data paling pertama dan dilanjutkan dengan data berikutnya sehingga data yang dimaksud bisa ditemukan
Proses
Dalam organisasi file sekuential record-recordnya harus diakses secara berurutan, maka file sekuential lebih sering menggunakan batch processing dari pada interactive processing.
Batch merupakan suatu proses yang dilakukan secara group atau kelompok.
Interactive merupakan suatu proses yang dilakukan secara satu persatu, yaitu record demi record.
Pembuatan File Sequential
Yang meliputi penulisan record-record dalam serangkaian yang diinginkan pada media penyimpanan.
Yang termasuk pembuatan file sequential :
-Pengumpulan data
Proses dimana data yang ada dikumpulkan secara berurut berdasarkan klasifikasi yang membedakannya. Pada tahap pengumpulan data ini, semua data akan diurutkan secara bertahap dan terorganisir dengan baik. Contohnya database kemahasiswaan seperti menampilkan IPK, menampilkan mata kuliah dan menmpilkan Biodata mahasiswa.
-Perubahan data dalam bentuk bahasa yan dapat dibaca oleh mesin
-Pemasukan data
Data-data yang telah dibedakan dan dikumpulkan akan secara permanent dimasukkan (di input) kedalam suatu device penyimpanan. Device (media) penyimpanan ini dapat berupa memori atau device penyimpanan lainnya. Contohnya adalah Data pribadi dan KRS Mahasiswa.
-Pengeditan data
Data yang ada dikumpulkan dan proses input data juga telah dilakukan maka proses selanjutnya adalah editing. Data yang telah di input akan diubah (edit). Yang berlangsung berdasarkan pengguna atau user. User sangat dominan dalam proses ini, sebab proses pengeditan data yang ada berdasarkan perintah kerja dari user.
-Pemerikasaan tranksaksi yang ditolak
-Penyortiran data yang telah diedit
Setelah user melakukan pengeditan pada data-data yang ada, maka selanjutnya data yang telah di edit tersebut kan di sortir. Dalam proses penyortiran ini, peran user juga sangat dominan dalam mempengaruhi hasil dari penyortiran yang dilakukan.
Begitu pula pada waktu pengaksesan dan pada waktu file ini digunakan sebagai input, record-record harus diakses secara berurutan.
Jika ingin menambah record pada file sequential, maka record tersebut akan tercetak pada akhir berkas .
File Langsung
• Dengan organisasi ini, untuk menemukan suatu record, maka tidak melalui proses pencarian, namun langsung menuju ke alamat yang ditempati record
• Contoh: record dengan key 100 akan disimpan pada alamat 100
• Kerugian: berarti harus ada ruang yang cukup besar untuk menampung semua kemungkinan key yang ada.
• Contoh: jika key berupa NIM (8 digit) berarti harus ada alamat 0000000 sampai 9999999
File Sekuensial Berindeks
• Record disimpan secara berurutan (beruntun)
• Record yang masuk lebih dahulu disimpan pada alamat yang lebih kecil daripada record yang disimpan kemudian
• Untuk menemukan record, harus dilakukan pencarian lebih dahulu
• Cara ini fleksible karena ukuran file dapat disesuaikan dengan jumlah record yang ada.
Metode Hashing
• Untuk mengatasi kerugian korespondensi satu-satu, digunakan hashing
• Untuk mengurangi banyaknya ruang alamat yang digunakan untuk pemetaan dari key yang memiliki cakupan yang luas ke nilai alamat yang memiliki cakupan yang dipersempit
• Untuk itu dibutuhkan fungsi HASH
• Output fungsi HASH adalah home address dari record yang keynya diproses
• Fungsi : f(key) = address
Macam-macam Fungsi HASH
• Fungsi modulo
• Home address dicari dengan cara mencari sisa hasil bagi nilai key dengan suatu nilai tertentu.
• Fungsi: f(key) = key mod n
• Dengan n adalah:
• Banyaknya ruang alamat yang tersedia
• Atau bilangan prima terdekat yang berada di atas nilai banyak data, setelah itu banyaknya ruang alamat disesuaikan dengan n
• Fungsi Pemotongan
• Home address dicari dengan memotong nilai key ke jumlah digit tertentu yang lebih pendek.
• Contoh: NIM yang tadinya 8 digit, dipotong hanya menjadi 2 digit!
• Fungsi Pelipatan
• Dilakukan pelipatan terhadap record key dengan bagian yang sama panjang, lalu setiap bagian dijumlahkan
• NIM 8 digit dibagi dua digit, hingga menjadi 4 buah.
• Misal: 22002521, dibagi 22 00 25 21 kemudian dijumlahkan: 68
• Fungsi Pengkuadratan
• Home address dicari dengan mengkuadratkan setiap digit pembentuk key, lalu semua hasilnya dijumlahkan
• Contoh: 22002211, semua digit dikuadratkan dan dijumlah
• Fungsi Penambahan Kode ASCII
• Jika key bukan kode numerik, home address dicari dengan menjumlahkan kode ASCII setiap huruf pembentuk key
• ADE = 65 + 68 + 69 = 192
Collision (Tabrakan)
• Dengan menggunakan hashing, maka hubungan korespondensi satu-satu antara record key dengan alamat record akan hilang
• Selalu ada kemungkinan dimana terdapat dua buah record dengan key yang berbeda namun memiliki home address yang sama = tabrakan
Kriteria Fungsi HASH yang baik
• Dapat mendistribusikan setiap record secara merata, sehingga dapat meminimalkan terjadinya tabrakan
• Dapat dieksekusi secara efisien sehingga waktu tidak habis untuk menghitung home address nya saja
Collision Resolution
• Karena collision dapat dipastikan akan dapat terjadi, maka output dari suatu fungsi hash tidak selalu unik, namun hanya berupa kemungkinan suatu alamat yang dapat ditempati
• Jika suatu home address sudah ditempati oleh record lain, maka harus dicarikan alamat lain
• Proses pencarian alamat lain tersebut disebut collision resolution
Metode Collision Resolution
• Open Addressing
• Chaining
• Coalesced Hashing
• Chained Progressive Overflow
• Bucket
Metode Open Addressing
• Alamat alternatif dicari pada alamat-alamat selanjutnya yang masih kosong
• Cara:
• Linear Probing
• Pencarian dilakukan dengan jarak pencarian tetap
• Quardratic Probing
• Pencarian dilakukan dengan jarak pencarian berubah dengan perubahan tetap
• Double Hashing
• Pencarian dilakukan menggunakan fungsi hash kedua. Pertama hash untuk mencari home address, kedua untuk pencarian jika terjadi collision. Fungsi hash kedua tidak boleh menghasilkan nilai 0
Contoh Liniear Probing
• F(key) = key mod 10
• Ruang memori tersedia 10 alamat
• Probing jarak 3
• Urutan kunci: 20, 31, 33, 40, 10, 12, 30, 15
Jawaban Linier Probing
Key F Proses Addr
20 0 0 0
31 1 1 1
33 3 3 3
40 0 0,3,6 6
10 0 0,3,6,9 9
12 2 2 2
30 0 0,3,6,9,2,5 5
15 5 5,8 8
0 20
1 31
2 12
4
5 20
6 40
7
8 15
9 10
Organisasi berkas indeks sequential (red:berurutan)adalah Berkas/file yang disusun sedemikian rupa sehingga dapat diakses secara sequential maupun secara direct (langsung) atau kombinasi keduanya, direct dan sequential.Indeksnya digunakan untuk melayani sebuah permintaan untuk mengakses sebuah record tertentu, sedangkan berkas data sequential digunakan untuk mendukung akses sequential terhadap seluruh kumpulan record-record.
Sebuah pohon (tree) adalah struktur dari sekumpulan elemen, dengan salah satu elemennya merupakan akarnya atau root dan sisanya yang lain merupakan bagian-bagian pohon yang terorganisasi dalam susunan berhirarki dengan root sebagai puncaknya.
Struktur Pohon
Sebuah pohon (tree) adalah struktur dari sekumpulan elemen, dengan salah satu elemennya merupakan akarnya atau root, dan sisanya yang lain merupakan bagian-bagian pohon yang terorganisasi dalam susunan berhirarki, dengan root sebagai puncaknya.
Contoh umum dimana struktur pohon sering ditemukan adalah pada penyusunan silsilah keluarga, hirarki suatu organisasi, daftar isi suatu buku dan lain sebagainya.
Secara rekursif suatu struktur pohon dapat didefinisikan sebagai berikut :
• Sebuah simpul tunggal adalah sebuah pohon.
Bila terdapat simpul n, dan beberapa sub pohon T1, T2, ..., Tk, yang tidak saling berhubungan, yang masing-masing akarnya adalah n1, n2, ..., nk, dari simpul / sub pohon ini dapat dibuat
Secara rekursif suatu struktur pohon dapat didefinisikan sebagai berikut :
• Sebuah simpul tunggal adalah sebuah pohon.
• Bila terdapat simpul n, dan beberapa sub-pohon T1,T2,...,Tk, yang tidak saling berhubungan, yang masing-masing akarnya adalah n1,n2,...,nk , dari simpul/sub pohon ini dapat dibuat sebuah pohon baru dengan n sebagai akar dari simpul-simpul n1,n2,...,nk.
Media penyimpanan file sequential
• SASD seperti maknetic tape
• DASD seperti maknetic disk, alasannya komputer dihubungkan dengan sedikit tape drive sehingga tidak cukup untuk menunjang program aplikasi yang banyak membutuhkan file sequential
Keuntungan Sequential File :
• Merupakan organisasi file yang sederhana
• Jarak setiap aplikasi yang tersimpan sangat jelas
• Metode penyimpanan didalam memory sangat sederhana, sehingga efisien untuk menyimpan record yang besar
• Sangat murah untuk digunakan, sebab medianya cukup menggunakan magnetic tape.
• Kemampuan untuk mengakses record berikutnya secara cepat
Kerugian Sequential File :
• Jika diperlukan perubahan data, maka seluruh record yang tersimpan didalam master file, harus semuanya diproses
• Data yang tersimpan harus sudah urut (sorted)
• Posisi data yang tersimpan sangat susah untuk uptodate, sebab master file hanya  bisa berubah saat proses selesai dilakukan
• Tidak bisa dilakukan pembacaan secara langsung
Sumber :
http://storage.jak-stik.ac.id/students/full%20paper/penulisan%20ilmiah/30401392/BAB%20II.pdf
elearning.gunadarma.ac.id
detty.staff.gunadarma.ac.id
http://rianniza.blogspot.com/2009/11/tugas-struktur-organisasi-data-1.html
http://bhagoybhagoy.blogspot.com/2010/10/tugas-pak-jalinas.html
adalah suatu penampungan. Data store digambarkan dengan garis sejajar
Organisasi Berkas (File)
• Sekuensial
• Record disimpan dalam file secara beruntun berdasarkan kedatangannya
• Record yang masuk pertama akan memiliki indeks atau alamat yang lebih kecil daripada record yang masuk kemudian
• Langsung
• Sekunsial Berindeks atau bisa juga disebutkan
Organisasi File Sequential merupakan suatu cara penyimpanan dan pembacaan data yang dilakukan secara berurutan. Data yang ada akan disimpan sesuai dengan urutan masuknya. Data pertama dengan nomor berapapun, akan disimpan ditempat pertama, demikian dengan data berikutnya yang juga akan disimpan ditempat berikutnya.
Begitu pula dalam melakukan pembacaan data, dilakukan secara berurutan, maksudnya pembacaan akan dimulai dari data paling pertama dan dilanjutkan dengan data berikutnya sehingga data yang dimaksud bisa ditemukan
Proses
Dalam organisasi file sekuential record-recordnya harus diakses secara berurutan, maka file sekuential lebih sering menggunakan batch processing dari pada interactive processing.
Batch merupakan suatu proses yang dilakukan secara group atau kelompok.
Interactive merupakan suatu proses yang dilakukan secara satu persatu, yaitu record demi record.
Pembuatan File Sequential
Yang meliputi penulisan record-record dalam serangkaian yang diinginkan pada media penyimpanan.
Yang termasuk pembuatan file sequential :
-Pengumpulan data
Proses dimana data yang ada dikumpulkan secara berurut berdasarkan klasifikasi yang membedakannya. Pada tahap pengumpulan data ini, semua data akan diurutkan secara bertahap dan terorganisir dengan baik. Contohnya database kemahasiswaan seperti menampilkan IPK, menampilkan mata kuliah dan menmpilkan Biodata mahasiswa.
-Perubahan data dalam bentuk bahasa yan dapat dibaca oleh mesin
-Pemasukan data
Data-data yang telah dibedakan dan dikumpulkan akan secara permanent dimasukkan (di input) kedalam suatu device penyimpanan. Device (media) penyimpanan ini dapat berupa memori atau device penyimpanan lainnya. Contohnya adalah Data pribadi dan KRS Mahasiswa.
-Pengeditan data
Data yang ada dikumpulkan dan proses input data juga telah dilakukan maka proses selanjutnya adalah editing. Data yang telah di input akan diubah (edit). Yang berlangsung berdasarkan pengguna atau user. User sangat dominan dalam proses ini, sebab proses pengeditan data yang ada berdasarkan perintah kerja dari user.
-Pemerikasaan tranksaksi yang ditolak
-Penyortiran data yang telah diedit
Setelah user melakukan pengeditan pada data-data yang ada, maka selanjutnya data yang telah di edit tersebut kan di sortir. Dalam proses penyortiran ini, peran user juga sangat dominan dalam mempengaruhi hasil dari penyortiran yang dilakukan.
Begitu pula pada waktu pengaksesan dan pada waktu file ini digunakan sebagai input, record-record harus diakses secara berurutan.
Jika ingin menambah record pada file sequential, maka record tersebut akan tercetak pada akhir berkas .
File Langsung
• Dengan organisasi ini, untuk menemukan suatu record, maka tidak melalui proses pencarian, namun langsung menuju ke alamat yang ditempati record
• Contoh: record dengan key 100 akan disimpan pada alamat 100
• Kerugian: berarti harus ada ruang yang cukup besar untuk menampung semua kemungkinan key yang ada.
• Contoh: jika key berupa NIM (8 digit) berarti harus ada alamat 0000000 sampai 9999999
File Sekuensial Berindeks
• Record disimpan secara berurutan (beruntun)
• Record yang masuk lebih dahulu disimpan pada alamat yang lebih kecil daripada record yang disimpan kemudian
• Untuk menemukan record, harus dilakukan pencarian lebih dahulu
• Cara ini fleksible karena ukuran file dapat disesuaikan dengan jumlah record yang ada.
Metode Hashing
• Untuk mengatasi kerugian korespondensi satu-satu, digunakan hashing
• Untuk mengurangi banyaknya ruang alamat yang digunakan untuk pemetaan dari key yang memiliki cakupan yang luas ke nilai alamat yang memiliki cakupan yang dipersempit
• Untuk itu dibutuhkan fungsi HASH
• Output fungsi HASH adalah home address dari record yang keynya diproses
• Fungsi : f(key) = address
Macam-macam Fungsi HASH
• Fungsi modulo
• Home address dicari dengan cara mencari sisa hasil bagi nilai key dengan suatu nilai tertentu.
• Fungsi: f(key) = key mod n
• Dengan n adalah:
• Banyaknya ruang alamat yang tersedia
• Atau bilangan prima terdekat yang berada di atas nilai banyak data, setelah itu banyaknya ruang alamat disesuaikan dengan n
• Fungsi Pemotongan
• Home address dicari dengan memotong nilai key ke jumlah digit tertentu yang lebih pendek.
• Contoh: NIM yang tadinya 8 digit, dipotong hanya menjadi 2 digit!
• Fungsi Pelipatan
• Dilakukan pelipatan terhadap record key dengan bagian yang sama panjang, lalu setiap bagian dijumlahkan
• NIM 8 digit dibagi dua digit, hingga menjadi 4 buah.
• Misal: 22002521, dibagi 22 00 25 21 kemudian dijumlahkan: 68
• Fungsi Pengkuadratan
• Home address dicari dengan mengkuadratkan setiap digit pembentuk key, lalu semua hasilnya dijumlahkan
• Contoh: 22002211, semua digit dikuadratkan dan dijumlah
• Fungsi Penambahan Kode ASCII
• Jika key bukan kode numerik, home address dicari dengan menjumlahkan kode ASCII setiap huruf pembentuk key
• ADE = 65 + 68 + 69 = 192
Collision (Tabrakan)
• Dengan menggunakan hashing, maka hubungan korespondensi satu-satu antara record key dengan alamat record akan hilang
• Selalu ada kemungkinan dimana terdapat dua buah record dengan key yang berbeda namun memiliki home address yang sama = tabrakan
Kriteria Fungsi HASH yang baik
• Dapat mendistribusikan setiap record secara merata, sehingga dapat meminimalkan terjadinya tabrakan
• Dapat dieksekusi secara efisien sehingga waktu tidak habis untuk menghitung home address nya saja
Collision Resolution
• Karena collision dapat dipastikan akan dapat terjadi, maka output dari suatu fungsi hash tidak selalu unik, namun hanya berupa kemungkinan suatu alamat yang dapat ditempati
• Jika suatu home address sudah ditempati oleh record lain, maka harus dicarikan alamat lain
• Proses pencarian alamat lain tersebut disebut collision resolution
Metode Collision Resolution
• Open Addressing
• Chaining
• Coalesced Hashing
• Chained Progressive Overflow
• Bucket
Metode Open Addressing
• Alamat alternatif dicari pada alamat-alamat selanjutnya yang masih kosong
• Cara:
• Linear Probing
• Pencarian dilakukan dengan jarak pencarian tetap
• Quardratic Probing
• Pencarian dilakukan dengan jarak pencarian berubah dengan perubahan tetap
• Double Hashing
• Pencarian dilakukan menggunakan fungsi hash kedua. Pertama hash untuk mencari home address, kedua untuk pencarian jika terjadi collision. Fungsi hash kedua tidak boleh menghasilkan nilai 0
Contoh Liniear Probing
• F(key) = key mod 10
• Ruang memori tersedia 10 alamat
• Probing jarak 3
• Urutan kunci: 20, 31, 33, 40, 10, 12, 30, 15
Jawaban Linier Probing
Key F Proses Addr
20 0 0 0
31 1 1 1
33 3 3 3
40 0 0,3,6 6
10 0 0,3,6,9 9
12 2 2 2
30 0 0,3,6,9,2,5 5
15 5 5,8 8
0 20
1 31
2 12
4
5 20
6 40
7
8 15
9 10
Organisasi berkas indeks sequential (red:berurutan)adalah Berkas/file yang disusun sedemikian rupa sehingga dapat diakses secara sequential maupun secara direct (langsung) atau kombinasi keduanya, direct dan sequential.Indeksnya digunakan untuk melayani sebuah permintaan untuk mengakses sebuah record tertentu, sedangkan berkas data sequential digunakan untuk mendukung akses sequential terhadap seluruh kumpulan record-record.
Sebuah pohon (tree) adalah struktur dari sekumpulan elemen, dengan salah satu elemennya merupakan akarnya atau root dan sisanya yang lain merupakan bagian-bagian pohon yang terorganisasi dalam susunan berhirarki dengan root sebagai puncaknya.
Struktur Pohon
Sebuah pohon (tree) adalah struktur dari sekumpulan elemen, dengan salah satu elemennya merupakan akarnya atau root, dan sisanya yang lain merupakan bagian-bagian pohon yang terorganisasi dalam susunan berhirarki, dengan root sebagai puncaknya.
Contoh umum dimana struktur pohon sering ditemukan adalah pada penyusunan silsilah keluarga, hirarki suatu organisasi, daftar isi suatu buku dan lain sebagainya.
Secara rekursif suatu struktur pohon dapat didefinisikan sebagai berikut :
• Sebuah simpul tunggal adalah sebuah pohon.
Bila terdapat simpul n, dan beberapa sub pohon T1, T2, ..., Tk, yang tidak saling berhubungan, yang masing-masing akarnya adalah n1, n2, ..., nk, dari simpul / sub pohon ini dapat dibuat
Secara rekursif suatu struktur pohon dapat didefinisikan sebagai berikut :
• Sebuah simpul tunggal adalah sebuah pohon.
• Bila terdapat simpul n, dan beberapa sub-pohon T1,T2,...,Tk, yang tidak saling berhubungan, yang masing-masing akarnya adalah n1,n2,...,nk , dari simpul/sub pohon ini dapat dibuat sebuah pohon baru dengan n sebagai akar dari simpul-simpul n1,n2,...,nk.
Media penyimpanan file sequential
• SASD seperti maknetic tape
• DASD seperti maknetic disk, alasannya komputer dihubungkan dengan sedikit tape drive sehingga tidak cukup untuk menunjang program aplikasi yang banyak membutuhkan file sequential
Keuntungan Sequential File :
• Merupakan organisasi file yang sederhana
• Jarak setiap aplikasi yang tersimpan sangat jelas
• Metode penyimpanan didalam memory sangat sederhana, sehingga efisien untuk menyimpan record yang besar
• Sangat murah untuk digunakan, sebab medianya cukup menggunakan magnetic tape.
• Kemampuan untuk mengakses record berikutnya secara cepat
Kerugian Sequential File :
• Jika diperlukan perubahan data, maka seluruh record yang tersimpan didalam master file, harus semuanya diproses
• Data yang tersimpan harus sudah urut (sorted)
• Posisi data yang tersimpan sangat susah untuk uptodate, sebab master file hanya  bisa berubah saat proses selesai dilakukan
• Tidak bisa dilakukan pembacaan secara langsung
Sumber :
http://storage.jak-stik.ac.id/students/full%20paper/penulisan%20ilmiah/30401392/BAB%20II.pdf
elearning.gunadarma.ac.id
detty.staff.gunadarma.ac.id
http://rianniza.blogspot.com/2009/11/tugas-struktur-organisasi-data-1.html
http://bhagoybhagoy.blogspot.com/2010/10/tugas-pak-jalinas.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar